PEKANBARU, RIAU – IAS berhasil menyelesaikan partisipasinya dalam Sawit Indonesia Expo 2025, yang diselenggarakan pada 7-9 Agustus di Pekanbaru Convention and Exhibition. Acara ini berfungsi sebagai platform dinamis bagi IAS untuk mempresentasikan solusi spektroskopi near-infrared (NIR) inovatifnya kepada pemain kunci di jantung industri kelapa sawit Indonesia.

Stan IAS menarik perhatian signifikan dari para pekebun, manajer pabrik, dan penyuling, yang terlibat mendalam dengan solusi cerdas perusahaan untuk meningkatkan kontrol kualitas dan efisiensi operasional. Sorotan berada pada IAS-6100 Portable NIR Analyzer dan IAS-L1M Online NIR Analyzer, dengan demonstrasi langsung yang menampilkan kemampuan mereka untuk analisis cepat, akurat, dan non-destruktif dari parameter kritis seperti FFA, Kelembaban, dan DOBI.

IAS-6100 portabel menunjukkan nilainya dalam memungkinkan pengambilan keputusan real-time di berbagai titik rantai pasokan, dari penerimaan Tandan Buah Segar (TBS) hingga penilaian Crude Palm Oil (CPO). Sementara itu, IAS-L1M Online Analyzer mengesankan pengunjung dengan potensinya untuk merevolusi kontrol proses di pabrik dan kilang, menawarkan pemantauan berkelanjutan untuk efisiensi yang dioptimalkan dan pengurangan biaya operasional.

'Respons dari industri sangat positif,' kata seorang perwakilan senior IAS di acara tersebut. 'Kami mengadakan banyak diskusi produktif dengan pemimpin industri tentang tantangan spesifik yang mereka hadapi. Ada pengakuan yang jelas bahwa teknologi cerdas berbasis data adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan di sektor kelapa sawit. Solusi kami dipandang sebagai jawaban langsung terhadap kebutuhan ini.'

Tim IAS melaporkan tingkat minat yang tinggi dalam menerjemahkan data analitik real-time menjadi hasil bisnis yang nyata, seperti peningkatan akurasi penetapan harga, pengoptimalan proses yang ditingkatkan, dan kualitas produk yang konsisten. Pameran yang sukses ini telah menghasilkan banyak prospek untuk kolaborasi dan penerapan potensial di seluruh wilayah.

Para ahli IAS hadir sepanjang acara tiga hari tersebut, melakukan demonstrasi dan mendiskusikan tren industri terbaru, memperkuat komitmen perusahaan untuk mendukung industri kelapa sawit Indonesia dengan teknologi mutakhir.